MAKALAH
TATA SURYA
Disusun :
1. RIA DWI H
2. SRI LESTARI
3. FITRI HANDAYANI
4. DEWI WIDYATUTI
5. WULAN KARTIKA
6. NANDA DEVI.P
SMK PSM 1 KEDUNGGALAR
Tahun pelajaran 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini telah disetujiui dan disahkan oleh
pembimbing pada :
Tanggal :
Tempat : SMK PSM 1 Kedunggalar
Pembina
Wali Kelas
DHODIK
KURNIAWAN,S.Pd BUDI
PURNAWAN,S.Pd
Mengetahui
Kepala
Sekolah SMK PSM 1 Kedunggaalar
CHOLID CHOIRUL CHUFA,M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat, petunjuk, dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas IPA
Makalah ini dapat digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai
teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah
ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan
memahami Tata Surya secara lebih lanjut. Makalah ini juga dilengkapi
dengan gambar-gambar sehingga pembaca tidak bosan.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada semua
pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak
mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan
masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan
bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak
pada kita semua.
Kedunggalar,01 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL i
LEMBAR
PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan
Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Susunan
Anggota Tata Surya 3
a. Matahari 3
b. Planet-Planet 3
c. Satelit 8
d. Asteroid 8
e. Komet 8
f. Meteorid 9
B. Gerak Bumi 9
1. Rotasi Bumi 10
2. Revolusi Bumi 10
C. Gerak Bulan 11
1. Rotasi Bulan
11
2. Revolusi Bulan 11
D. Pengaruh Gerak Bumi dan Bulan 12
1.
Gerhana Bulan 12
2.
Gerhana Matahari 13
KERANGKA
TEORI 14
BAB III
PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR
PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tata Surya adalah kumpulan benda
langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah
planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari,
empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan
tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa
disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing
planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan
partikel lain.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
susunan anggota tata surya ?
2. Bagaimana
gerak bumi ?
3. Bagaimana
gerak bulan ?
4. Bagaimana
pengaruh gerak bumi dan bulan ?
5.
Bagaimana
penerbangan luar angkaa
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
susunan anggota tata surya.
2. Mengetahui
gerak bumi.
3. Mengetahui
gerak bulan.
4. Mengetahui
pengaruh gerak bumi dan bulan.
5.
Mengetahui penerbangan luar angkasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Tata surya adalah kumpulan benda
langit yang terdiri dari matahari (bintang), planet-planet, satelit alam,
meteor, asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi matahari (berevolusi).
Matahari menjadi pusat tata surya karena semua benda langit berputar
mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips. Dalam setiap revolusinya
anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat
dengan matahari disebet perihelium dan titik terjauh disebut aphelium. Semua
benda langit dalam sistem tata surya berputar mengelilingi matahari karena
matahari memiliki gaya gravitasi paling besar.
Sebelum di jelaskan lebih
luas tentang planet-planet di tata surya ini, untuk sedikit menambah wawasan
kita, kita lihat dulu klasifikasi planet-planet tersebut berdasarkan beberapa
kriterianya.
Nah inilah klasifikasinya
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut:
A. Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu
Nah inilah klasifikasinya
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut:
A. Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu
Sebgai barikut :
·
Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri dari: Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus
·
Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri dari: Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars
B. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet dapat
dibedakan atas dua macam
planet, yaitu sebagai berikut:
·
Planet Dalam (Interior Planet)
Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari
lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan
Venus. Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi
Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila
dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
· Planet Luar (Eksterior Planet)
Planet Luar yaitu
Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang daripada jarak
rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar
adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
A. Susunan
Anggota Tata Surya
a. Matahari
Matahari adalah bintang paling besar
dan menjadi pusat tata surya. Jarak bumi ke matahari kira-kira 149.600.000
satuan astronomi (SA). Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi dari
barat ke timur. Periode rotasi matahari pada bagian equatornya adalah 34 hari,
sedangkan pada bagian kutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan
rotasi tersebut dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian equator dan
kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu pada bagian permukaannya 6000 derajat celcius.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu pada bagian permukaannya 6000 derajat celcius.
b. Planet- Planet
Planet adalah benda langit yang
tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet merupakan pantulan dari
cahaya matahari. Kedudukan planet-planet dengan bintang-bintang tidak
tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda.
Planet dikelompokkan dalam dua kategori yaitu : planet dalam dan planet luar.
Planet dalam yaitu merkurius, venus, bumi dan mars, sedangkan planet luar yaitu
yupiter, saturnus, uranus dan neptunus. Adapun nama-nama planet adalah sebagai
berikut !
1. Merkurius
Merkurius
merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar
57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai
4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu
harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer.
Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama
dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi
matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar
88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
2. Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Atmosfer
Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir
tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah
rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama
daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan
atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi
akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan.
Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri
tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
3.
Bumi (The Earth
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2
4.
MARS
Mars merupakan planet luar
(eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan
sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56
juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian
permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan
planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal
selain jaraknya yang terlalu jauh.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
6. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
7. Planet Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
8. Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
9. Pluto
Planet ini sekarang sudah hilang,atau menghilang dari tata surya kita..
Planet ini sekarang sudah hilang,atau menghilang dari tata surya kita..
c. SATEIT
Satelit adalah benda langit yang sifatnya mirip planet namun mengelilingi
planet. Contoh satelit alam bumi adalah bulan. Tumbukan meteor pada permukaan
satelit planet gas dapat menghasilkan cincin atau busur yang mengelilingi
planet.
d. Asteroid
Asteroid adalah batuan besar yang melayang di angkasa. Asteroid merupakan
bahan baku planet yang gagal menyatu sehingga tetap menjadi batuan yang
tercerai berai. Di tata surya, sumber asteroid utama adalah sabuk asteroid di
antara Mars dan Yupiter. Jumlahnya yang begitu banyak membuat asteroid
dinamakan dalam bentuk penomoran, seperti asteroid 2867 Šteins, yang berpapasan
dengan Rosetta bulan september 2008 dan 21 Lutetia yang akan dijumpainya bulan
juli 2010.
e. Komet
Berdasarkan bentuk dan panjang
lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a). Komet berekor panjang, yaitu
komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat
dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang
dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga
membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang
melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap
76 tahun sekali.
b). Komet berekor pendek, yaitu
komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki
kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati
matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya
membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap
3,3 tahun sekali.
f. Meteoroid
Meteoroid
adalah batuan-batuan kecil yang terlontar dari tumbukan yang disebabkan objek
lebih besar. Bila batuan ini memasuki atmosfer bumi, ia akan terbakar dan kita
menyebutnya meteor. Bila batuan ini cukup keras dan besar, ia dapat sampai ke
tanah dan kita menyebutnya meteorit. Ada jutaan meteorit yang jatuh di bumi
setiap hari, namun kebanyakan mereka terlalu kecil untuk disadari. Ataupun bila
cukup besar, mungkin jatuh di lautan, terkubur dalam pasir atau lumpur atau tidak
terbedakan dengan batuan biasa. Meteor yang datang dari bulan, mars atau
asteroid akan sangat membantu bila ditemukan karena akan mengungkapkan tentang
benda langit tersebut. Terdapat waktu tertentu dimana terjadi hujan meteor. Di
setiap bulan agustus ada hujan meteor perseid, yang diakibatkan pelintasan
komet Swift-Tuttle.
B. Gerak Bumi
1. Rotasi Bumi
1. Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya
disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu sehari 23
jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam. Bumi berotasi dari barat ke timur,
gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa, antara lain :
- Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua
bagian bumi mendapatkan sinar matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar
matahari mengalami siang, sementara itu bagian bumi yang tidak mendapatkan
sinar matahari mengalami malam.
- Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari selalu terbit di sebelah
timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti ini disebut gerak semu
harian Matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi
dengan arah gerakan dari barat ke timur. Akibatnya, Matahari seolah-olah
bergerak dari timur ke barat.
a.
Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya
perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi
membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan
hal tersebut, setiap tempat di Bumi dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu
satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya.
Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 =
15°). Indonesia terletak di antara 95° BT dan 141° BT. Artinya, panjang wilayah
Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15° selisih waktunya satu jam, maka
Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut yaitu Waktu
Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia
Timur).
Kota Greenwich, London, Inggris terletak pada garis
bujur 0°. Oleh karenanya, waktu di kota ini digunakan sebagai patokan bagi
seluruh dunia. Patokan waktu ini disebut Greenwich
Mean Time (GMT). Dengan mengacu standar GMT, maka Waktu Indonesia
Barat lebih cepat tujuh jam dari GMT. Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah
lebih cepat delapan jam dari GMT. Adapun Waktu Indonesia Timur lebih cepat
sembilan jam dari GMT. Sebagai contoh, jika GMT menunjukkan pukul 01.00, maka
Waktu Indonesia Barat menunjukkan pukul 08.00.
- Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi
berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini
mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda.
Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi di
permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan
kutub.
2.
Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi
juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut
revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun
(365¼ hari). Revolusi Bumi membawa beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
- Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan
posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini
menyebabkan terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke
Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini
menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama,
belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami
musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur.
Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan
Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di
daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari
sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu
musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April,
dan musim kemarau antara bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut
daerah tropis.
·
Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu
dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi
akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah,
gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.
·
Tanggal 21
Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º).
Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula,
Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
·
Tangal 21
Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU).
Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
·
Tanggal 23
September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis
khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
·
Tanggal 22
Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika
dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit
bergeser ke selatan.
C. Gerak
Bulan
Bulan memiliki dua macam gerakan,
yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi
Bulan antara lain sebagai berikut :
1. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan.
Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi
Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
2. Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak
mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan.
Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari).
Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh
karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Pasang
purnama terjadi pada saat Bulan purnama dan Bulan baru. Pasang perbani
terjadi pada saat Bulan paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut
fase-fase Bulan.
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase.
Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4
hari.
·
Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak
terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari
Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
·
Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat
dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
·
Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak
berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
·
Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat
dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
·
Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°.
Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan
purnama atau Bulan penuh.
·
Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°.
Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
·
Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan
Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran.
·
Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°.
Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan
tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan
semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru
D. Pengaruh
Gerakan Bumi dan Bulan
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa
terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bumi. Peristiwa ini
mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang
dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari, Bumi dan Bulan dalam
satu garis lurus. Posisi bumi terletak diantara matahari dan bulan. Ada tiga
jenis gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada
tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila hanya sebagian saja
permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada
dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian. Sedangkan gerhanan
bulan penumbra jika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra bumi.
Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu
terang. Lamanya gerhana bulan bisa mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana
total hanya 1 jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari yaitu peristiwa
tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari
untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan
bulan terletak pada satu garis lurus. Pada saat gerhanan matahari bulan
terletak diantara matahari dan bumi. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung
melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke
arah matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara
permanen dan mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu ketahui, gerhana matahari ada
tiga macam yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan
gerhana matahari cincin.
·
Gerhana
Matahari Total
Gerhana matahari total atau disebut juga gerhana
matahri sempurna. terjadi jika permukaan bumi tertutupi oleh bayang-bayang
umbra bulan. Gerhana ini terjadi hanya di daerah yang terkena umbra (bayangan
inti) bulan.
- Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi jika permukaan bumi
tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari tidak tertutup sempurna oleh bulan.
Pada gerhana matahri sebagian, masih ada bagian matahari yang yang terlihat
terang. Waktu berlangsungnya gerhana matahari sebagian lebih lama dibanding
dengan waktu berlangsungnya gerhana matahri total. Hal ini karena penumbra
bulan lebih luas dari umbra bulan.
- Gerhana Matahri Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi pada saat bulan berada
pada titik terjauhnya dari bumi. Pada kedudukan ini panjang kerucut umbra tidak
cukup menutupi bumi tetapi perpanjangan umbra bulan yang menutupi bumi. Daerah
di permukaan bumi yang terletak di perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana
cincin. Di daerah yang mengalami gerhana ini, matahari tampak bercahaya yang
bentuknya seperti cincin. Sedangkan di bagian tengahnya tampak kabur.
KERANGKA
TEORI
jupiter
|
saturnus
|
uranus
|
neptunus
|
MATAHARI
|
PLANET
|
KOMET
|
ASTEROID
|
INTI
|
halley
|
fotoser
|
kromosfer
|
Planet
dalam
|
korona
|
Planet besar
|
Planet kebumian
|
Planet luar
|
blela
|
kohoutek
|
vespa
|
pailus
|
cares
|
merkurius
|
venus
|
Bumi
|
mars
|
neptunus
|
uranus
|
saturnus
|
jupiter
|
merkurius
|
venus
|
Bumi
|
mars
|
pluto
|
METEROID
|
METEOR
|
METEROID
|
plutous
|
NO
|
PENELITIAN
|
BULAN/TAHUN
|
|
AGUSTUS
|
SEPTEMBER
|
||
1
|
JUDUL
|
√
|
|
2
|
LATAR BELAKANG
|
√
|
|
3
|
PERUMUSAN
|
√
|
|
4
|
TUJUAN
|
√
|
|
5
|
MANFAAT
|
√
|
|
6
|
HIPOTESIS
|
√
|
|
7
|
KERANGAKA TEORI
|
√
|
|
8
|
PROSEDUR
|
√
|
|
9
|
PENGUMPULAN
|
√
|
|
10
|
HASIL
|
√
|
|
11
|
KESIMPULAN
|
√
|
|
12
|
IMPLIKASI
|
√
|
|
13
|
SARAN
|
√
|
|
14
|
DAFTAR PUSTAKA
|
√
|
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya
yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis
Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan
Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan
dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk
mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan
teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan
satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet
hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet
bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar
ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X.
Bandung: PT. Rosdakarya.
Barata, Bima. 2002. Fisika Untuk SMA.
Jakarta: Sagufindo Kinarya.
Saukah, Ali, dkk. 2007. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Malang: UM Press.
Widyartono, Didin. 2008. Kaidah-Kaidah
Menulis. Malang: Indus Nesus Private.
No comments:
Post a Comment