KLIPING
TERBENTUKNYA TATA SURYA
DISUSUN OLEH :
1. AMELYA APRIMA
A (10)
2. ARLITA
FEBRIANTI (26)
3. AYU DESI ROMADONNI (32)
4. BELA FEBRIYANTI (34)
Guru
pembimbing : MUJIONO,S.Pd
NIP.
SMK NEGERI 1 PARON
Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan kliping
dengan judul “ terbentuknya sistem tata surya “ kliping ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok IPA.
Dalam
menyusun kliping ini, kami banyak
memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang terkait. Dalam menyusun kliping ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat kliping yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan kliping ini, oleh karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran agar bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah
pengantar kliping ini dan penulis
berharap semoga kliping ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Kedunggalar,29 Januari 2017
Penulis
DAFRTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
1. Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von Weizsaecker 1
2.
Teori Pasang Surut
[Jeans-Jeffrey,1917] 2
3.
Teori Planetisimal [Moulton
dan Chamberlain]
3
4.
Teori
Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755] 4
5.
Teori
Bintang Kembar [Hoyle, 1956] 5
6.
Teori
Ledakan Dahsyat [The Big Bang] 6
1. Teori Proto
Planet (Awan Debu) [Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan
Chandarasekhar]
Tata surya terbentuk
dari gumpalan awan gas dan debu. Alam semesta saat ini juga terdapat gumpalan
awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun
yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami pemampatan. Pada proses
pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk
gumpalan bola dan mulai berpilin.
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-pertikel
di bagian tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan
menjadi pijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga
terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil ini berpilin juga dan
mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.
2. Teori
Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]
Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat
menyebabkan pengerjaan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas.
Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang
merupakan planet-planet. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys.
3. Teori
Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]
Pada mulanya telah terdapat “matahari asal”. Pada suatu ketika matahari
asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan
pada bagian matahari. Oleh tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka
terjadilah peledakan-peledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari
atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang
padat dan disebut planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini dalam
perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah satunya adalah bumi
kita. Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.
4. Teori
Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]
Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar ini berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang
ini, menyebabkan materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas
pijar yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini.
5. Teori
Bintang Kembar [Hoyle, 1956]
Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi
nama teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya (
matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah
satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari
) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah penelitian terhadap tata surya
lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah
Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya
bintang kembar. Adapun raian dari teori tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari
dan kembarannya. Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari
matahari tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika
kemudian kembaran dari maahari tersebut benar – bena meledak menjadi serpihan –
serpihan kecil dan debu – debu. Serpihan dan debu tersebut kemudian
terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak tersedot masuk. Kemudian
debu – debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga membentuk planet
dan serpihan - serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang memisahkan
planet dalam dan luar.
6. Teori
Ledakan Dahsyat [The Big Bang]
Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka massa
tersebut meledak dengan hebatnya (big bang). Bagian yang berserakan dengan
cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, bagian-bagian yang
berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih
rendah. Kelompok-kelompok tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.
No comments:
Post a Comment