KARYA SENI TEATER
NAMA KELOMPOK :
1.
FERA
DWI F
2.
ULIK
DIAH A
3.
YENI
PUSPITASARI
4.
NUR
ISTIYANAH
5.
ALVI
ROSITA
6.
OKTAVIANA
P
SMK PSM 1 KEDUNGGALAR
Tahun Pelajaran 2016/2017
SIMBAH
DAN CUAP
Tokoh:
Simbah
Dulloh : Fera Dwi
F
Cuap : Ulik
Diah A
Penculik : Yeni Puspitasari
Polisi
1 : Nur Istiyanah
Polisi
2 : Alvi Rosita
Pujo : Oktaviana P
SIMBAH DAN CUAP
Dikisahkan seorang anak bernama
Cuap yang hidup bersama neneknya di sebuah desa bernama Desa Sukamabur,
Kabupaten Purwoboyo. neneknya tersebut adalah orang sudah agak tuli. Nama nenek
tersebut adalah Simbah Dulloh. Umurnya sekitar 120 tahun. Simbah Dulloh adalah nenek
yang sangat trendi karena terus mengikuti perkembangan jaman. Bahkan setiap
malam minggu simbah sering ikut dugem bersama nenek nenek trendi lainnya Simbah
membesarkan Cuap sendiri dari sejak Cuap kecil.. Dirumah simbah juga ada
pembantu yang membantu kegiatan simbah seperti mencuci sapi, kerbau, buaya, dan
singa.
Tak
usah berlama-lama langsung saja kita ke lokasi.
Simbah :
(berbicara sendiri di depan rumah)
Tiba-tiba
Cuap datang.
Cuap : Pagi nenek
Simbah :
Pagi juga nduk. Piye ? ada apa ?
Cuap : Gini nek, aku boleh minta sesuatu nggak ?
Simbah :
Boleh-boleh saja, mau minta apa nduk ?
Cuap :
Aku mau main mbah, tapi nggak punya uang. Boeh minta uang nggak
Simbah :
Apa ? minta tulang ? waduh, tadi sudah dimakan sama kucing simbah nduk
Cuap : Bukan tulang nek, tapi uang !!!
Simbah :
Owh minta uang, yasudah ini tak kasih
Cuap : Makasih nenek
Simbah :
Nduk, kamu itu jangan jadi anak yang nakal, kamu itu sudah simbah besarkan dari sejak mbah temukan di pinggir
kuburan sampai besar seperti ini. Kamu harus meneruskan perjuangan
mbah. Kamu juga harus belajar memelihara buaya-buaya mbah
yang sudah mbah anggap anak sendiri.
Cuap : Iya nek, aku usahain.
Simbah :
Tahu nggak kamu kok bisa namanya Cuap ?
Cuap : Nggak nek, emang kok bisa namanya Cuap ?
Simbah :
Nama panjang kamu itu Cuap Cuka Mangap. Karena ketika mbah temukan kamu sedang mangap nduk. Lalu mbah
taruh makanan di mulut
kamu tetapi tetap mangap, akhirnya mbah kasih kecoak di mulut
kamu dan akhirnya kamu mau mengunyahnya.
Cuap : Owh begitu ya. Ya sudah, Cuap ijin main dulu
ya nek.
Assalamu’alaikum
Simbah :
Waalaikumsalam, hati-hati ya nduk.
Tanpa
sepengetahuan simbah, tiba-tiba ada seseorang penculik datang dan langsung
menculik Cuap di depan Simbah.
Cuap : nenek, aku diculik, tolong aku !!
Simbah :
Ssssssttt.... jangan brisik nduk, simbah lagi sibuk
Cuap : nenek, ini aku lagi diculik, nenek !!!!!!
Simbah :
Simbah lagi mainan hp kok malah diganggu.
(beberapa
saat kemudian hp nenek berbunyi)
Simbah : Hallo ? ada yang bisa
membantu saya ?
Penculik :
Apa benar ini rumahnya simbah Dulloh?
Simbah :
Iya saya sendiri, ini dari siapa ya ?
Penculik :
Saya penculik
Simbah :
Penculik ? penculik yang mana ya ? Yang sedang duduk itu po ?
Penculik :
Ya bukan, ceritanya itu kita berbeda tempat dan aku menjadi pencuri
Simbah :
Spesialis penculik apa ya ?
Penculik :
Saya spesialis penculik orang
Simbah :
Owh penculik orang, tapi maaf saya tidak pesan penculik disini
Penculik :
Aghhh, pusing saya
Simbah :
Pujo !! Pujo, kesini sebentar
Pujo : Iya nyonya, ada apa ?
Simbah :
Ini ada telpon dari pencuri ngakunya, coba kamu yang jawab, males aku
Pujo : Hallo, apa benar ini penculik ?
Penculik :
Iya benar, anak dari majikan kamu telah aku culik huahahahahaha
Pujo : nyonya, Cuap telah diculik
Simbah :
Apa ? Cuap diculik ? yasudah, kamu suruh aja ketemuan, kalau minta tebusan tawar ya !
Pujo : Baik, bagaimana penculik ? apa yang bisa saya bantu ?
Penculik :
Saya ingin uang 2 Milyar, jika anda tidak bisa memberikan 2 milyar maka anak anda akan kami makan. Hahahaha
Pujo : Waduh, 2 milyar ? bukannya dipasaran harga tebusan nggak
segitu ?
Penculik :
Yasudah boleh nego, nego dikit ya gan
Pujo : 700 Juta gimana gan ?
Penculik :
Wah, naik lagi gan
Pujo : Yasudah 1 Milyar gimana ?
Penculik :
yayaya, baiklah. Tapi jangan lapor ke polisi
Pujo : Siap gan, mau ketemuan dimana ?
Penculik :
Di rumah kosong, Gg Boyo Kurawa. Saya tunggu sampai besok jam 3 sore. (Menutup Telepon)
Simbah :
Bagaimana Jo ?
Pujo : Kita harus membayar 1 M dan bertemu di rumah kosong Gg Boyo Kurawa
Simbah :
Baiklah, besok simbah akan kesana bersama Polisi. Sekarang kamu cepat ke kantor polisi laporkan dan besok
simbah akan kesana.
Pujo : Siap nyonya. Apakah besok saya boleh ikut kesana ?
Simbah :
Jangan, kamu harus tetap disini menjaga buaya-buaya peliharaan simbah.
Pujo : Baiklah, saya akan ke kantor polisi sekarang
Simbah :
ya sudah cepat
Setelah itu Pujo melaporkan
kejadian penculikan tersebut ke kantor polisi.Keesokan harinya Simbah datang ke
tempat yang telah ditentukan bersama dengan 2 orang polisi. 2 orang tersebut
merupakan polisi yang sangat disegani di desa Sukamabur.
Polisi
I : nenek masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.
Polisi
II : Ya. Kami akan
mengintai dari sini. Jadi nenek nggak perlu khawatir.
Simbah :
Iya…iya…( Masuk ke dalam rumah kosong itu).
(Kemudian
si penculik itu keluar sambil membawa cucu dari simbah yang diculiknya)
Penculik :
Anda Simbah Dulloh nenek dari Cuap?
Simbah :
Iya benar, saya Simbah Dulloh. (Bersalaman)
Loh, kamu Tini kan ?
Penculik :
iya saya Tini, kog anda tahu ?
Simbah :
Kamu lupa ya sama aku ? ini lho, aku Dulloh, nama lengkapku Dulloh, Dugem Gitu Loh.
Penculik :
Owh, Dulloh yang waktu SMK suka ngompol di celana itu ya ?
Simbah :
Iya tin bener, apa kabar ?
Penculik :
Baik-baik saja, kamu ?
Simbah :
Aku juga baik-baik saja. Bagaimana bisnismu sekarang ? Kamu sekarang kerja jadi penculik ?
Penculik :
Wah, iya Dull, maklum, dulu waktu daftar jadi model sampul
Hidayah tapi nggak diterima, akhirnya aku
nyerah dan jadi penculik. Kebetulan korbannya cucumu.
Simbah :
Iya, gimana ? cucuku nggak nakal kan kalau sedang diculik ?
Penculik :
Iya Dull, dia memang anak yang nggak nakal. Dia juga mau makan apa saja.
Simbah :
Iya, itu yang membuat aku betah mengurusnya.
Penculik :
Lha emang orangtuanya kemana ?
Simbah :
Orangtuanya telah meninggal. Ibunya dimakan singa dan ayahnya tergigit ayam
Penculik :
Emang kamu juga memelihara ayam ?
Simbah :
Iya, bahkan sekarang ayam tersebut baru nikah sama ayam tetangga yang bernama Shelly. Nama panjangnya
Shellymut Tetangga.
Penculik :
Oh iya lupa saya lagi nyulik, reoniannya nanti saja ya ?.
Oke.
Anda membawa uang tebusannya?
Simbah :
Ya, saya membawanya. Kembalikan cucu saya!
Penculik :
Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan.
Simbah :
Nih! (Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada penculik)
Penculik :
Ini isinya duit?!
Simbah :
Ya iyalah…dah tau nanya!
Penculik :
Nggak bermodal banget sih! Pake koper nek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil menggoyang –
goyangkan kantong itu).
Simbah :
Eh! Emang beli koper nggak pake’ duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit!
Penculik :
Huh, ya udah deh nggak apa – apa. (Membuka kantong itu)
Hmm…niat banget nih nenek nenek ngasih gue
duit.
Simbah :
Ya iyalah…secara gitu loh…orang kaya….
Penculik :
Nih! Cucu kamu saya kembalikan! (Sambil mendorong Cuap ke arah Simbah).
Cuap : Nenek! (Sambil mendekati simbah).
Simbah :
Ya ampun Cuap! Simbah khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini dibuka dulu ya. (Sambil membuka tutup yang
menutupi kepala Cuap) Ha…! Lho kok…cucu
saya jadi jelek kayak gini sih, ini bukan cucu saya!
Penculik :
Lho?! Jadi ini bukan cucu nenek?
Simbah :
Ya…kayaknya sih dia emang cucu saya, tapi dulu dia itu cantik. Nggak kayak gini! Ya udah deh, dia saya
ikhlasin aja buat kamu! Anggap saja ini tanda persahabatan kita waktu
kecil (Sambil mendorong Cuap ke arah penculik).
Penculik :
Ogah ah! Anggap saja anak ini adalah kenang –kenangan dari saya untuk nenek dan uang ini sebagai kenang –
kenangan dari nenek untuk saya. (Sambil mendorong Cuap ke arah
Simbah)
(Tiba
– tiba saja polisi muncul dengan mendobrak pintu)
Polisi
I : Angkat kaki! (Sambil menodongkan pisang).
Polisi
II : Eh! Itu pisang…(Sambil menunjuk ke arah pisang itu).
Polisi
I : Oh iya, maaf!
Polisi
II : Angkat tangan!
Penculik :
Tadi katanya kaki, sekarang tangan !
Polisi
I : Kalian berdua ditangkap!
Simbah :
Lho! Kok saya juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak saya itu dia! (Sambil menunjuk si penculik) Saya ini
kan ibunya! (Sambil menunjuk Dia)
Polisi
II : Dia ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu ditangkap
karena menolak anak ibu sendiri.
Simbah :
Apa?! Tapi kan…
Polisi
I : Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi!
Akhirnya
polisi membawa Simbah dan si penculik ke Kantor Polisi. Sementara itu, Cuap
dipulangkan ke rumahnya.
AMANAT:
1. Sebagai orang tua janganlah terlalu mengikuti
perkembangan zaman
2. Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus
dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.
No comments:
Post a Comment